Sabtu, 19 November 2011

Dua Insan yang Harmonis

“terima kasih kamu mau menerimaku apa adanya, aku sangat bahagia bisa bersamamu hingga sekarang” kata Raini sambil tersenyum menatap kekasihnya “aku juga, sangat bahagia bersamamu” sahut Rifaldo sambil tersenyum
Mereka berdua telah menjalin hubungan seperti pacaran sejak di kelas X awal semester. Mereka saling mengenal saat di SMP, mereka sekolah di SMP yang sama. Sekarang mereka duduk di kelas XII di SMA yang sama. Mereka sempat tidak disetujui hubungannya oleh kedua orang tua Raini, khusunya ayahnya namun setelah menjalani semuannya akhirnya mereka mendapatkan persetujuan dari mereka setelah menjalani masa pacaran selama setahun lebih.

Awal mereka pacaran, benar-benar banyak sekali tantangan yang menimpa mereka. Sang cewek terus mempertahankan hubungannya dan terus membrontak hingga terjadi pertengkaran antar sang cewek dan ayahnya. Sang cewek sempat menyuruh sang cowok untuk melarikan diri tapi apa yang dikatakan sang cowok “tanpa persetujuan kedua orang tuamu, hubungan kita akan berjalan sia-sia. Kamu milik Tuhan yang dititipkan mereka, bersabarlah!”


Suatu ketika saat mereka masih duduk di kelas XI, Raini dan Rifaldo sedang berjalan berdua menuju toko buku. Entah mengapa Raini berjalan agak ke tengah jalan mungkin karena keasyikan mengobrol bersama sang kekasih. Tiba-tiba mobil datang dari arah yang berlawanan dengan kecepatan mobil yang sangat laju. Rifaldo langsung menarik kekasihnya dengan segera. Rifaldo benar-benar khawatir dan langsung memeluk kekasihnya dengan erat.



Mendapatkan persetujuan dari kedua orang Raini, saat Rifaldo pergi keluar kota untuk bertanding basket antar kota. Raini ingin sekali menemaninya tapi Rifaldo ingin dia di sini saja. Raini hanya menontonnya melalui televise. Dia sangat bersemangat saat melihat giliran kekasihnya bertanding. Ibunya duduk di sebelah Raini dan ikut menonton TV. Ibunya heran dan bertanya-tanya apakah itu Rifaldo kekasih anakku? Lalu ia menanyakan itu pada anaknya
“itu Rifaldo, pacarmu itu kan?” tanya ibunya “iya, bu. Minggu kemarin dia brangkat” jawab Raini
“pantas Raini di rumah saja ya?”

Raini tersipu malu sambil tersenyum “kapan dia akan kembali?” tanya ibu “entahlah, bu! Kemungkinan hari Minggu, katanya kalau club mereka meraih juara satu mereka akan diajak jalan-jalan gratis” jawab Raini
“ohh begitu …”
sahut ibu


Suatu hari setelah hari itu, ibunya membujuk ayah untuk menyetujui hubungan anaknya


Waktu begitu cepat berlalu, Rifaldo telah kembali ke kota asalnya. Raini begitu senang mendengar kekasihnya berhasil menjuarai pertandingan. Raini mengajak kekasih pergi jalan-jalan sekaligus merayakan kemenangannya bersama teman-teman club kekasihnya, tapi tiba-tiba ayah Raini menelpon Raini. Setelah menelpon, Raini tersenyum terlihat senang. Dia mengajak kekasihnya untuk makan malam atas perintah ayah.


Malamnya, mereka makan malam di rumah Raini. Sambil menyanpat hidangan, ayah membicarakan masalah hubungan anaknya dengan Rifaldo. Akhirnya ayah menyetujui hubungan mereka. Mereka tidak perlu menyembunyikan hubungan mereka.


Sebentar lagi tiba waktunya ujian nasional, mereka lebih giat belajar dan mengurangi kegiatan mereka yang lain. Terkadang mereka belajar bersama. Sebulan kemuadian, ujian nasional di mulai. Kebetulan Raini mendapatkan ruang yang sama dengan Rifaldo. Raini duduk paling depan dan Ridaldo tepat di belakangnya. Sempat mendapat sorakan dari teman-temannya karena mereka bisa satu ruangan. Mereka agak malu dengan sorakan itu.


Ujian nasional telah berlalu, mereka hanya menunggu hasil ujian. Sambil menunggu pembagian hasil, Raini, Rifaldo dan teman-teman di club pergi ke kafe Puncak. Sebagian dari teman-teman club ada yang membawa pacarnya. Benar-benar ramai dan menyenangkan.

Seminggu telah berlalu, hasil pujian akan dibagikan …

“aku lulus” kata Raini yang kegirangan
“aku juga lulus” sahut Rifaldo dengan lembut sambil tersenyum

Rifaldo melihat nilai Raini
“wah kamu mendapatkan nilai terbaik ya?” tanya Rifaldo
“iya, aku sangat bersyukur!” jawab Raini
“baguslah tidak terjadi sia-sia” sahut Rifaldo sambil tersenyum



Raini berencana ingin masuk ke falkutas kedokteran dan Rifaldo ingin masuk Multimedia di universitas yang sama. Mereka berusaha belajar untuk bisa menuju ke universitas yang diinginkan.


Ujian masuk universitas telah tiba, di ruang yang berbeda mereka tetap serius mengerjakan soalnya. Mereka dengan mudah mengerjakan soal-soal tersebut. Setelah ujian selesai, mereka tinggal menunggu pengumuman. Tiga hari kemudian, pengumuman kelulusan di tempelkan di mading. Ternyata Raini dan Rifaldo lulus test, betapa beruntung dan senangnya mereka. Mereka merayakannya di sebuah resto Jepang.

Namun sejak masuk uni, mereka jarang sekali bertemu. Karena di bidang yang berbeda, mereka harus belajar bersama teman yang sama dengan bidangnya. Seminggu sekali mereka bisa jalan berdua, mereka hanya saling menghubungi melalui sms atau telpon. Raini sibuk dengan kuliahnya karena mengambil bidang kedokteran, ia lebih banyak praktik. Rifaldo sibuk denga tugas kuliahnya dan latihan basket.

Setahun kemudian, sang ayah Rifaldo meninggal dunia karena jantung. Sebagai anak sulung dari dua bersaudara, dia harus menjadi tulang punggung keluarga. Adik perempuannya sekarang duduk di kelas X SMK. Sejak ayahnya meninggal ia harus bekerja untuk bisa membiayai kuliahnya dan lain-lainnya. Kekasihnya pun ikut membantu, Raini bekerja sebagai pelayanan di restoran ternama bersama Rifaldo. Mereka menyembunyikan status mereka di kalangan pekerjaan mereka.


4 tahun berlalu …

Tepatnya hari ini mereka akan wisuda, orang tua Raini, ibu Rifaldo dan adiknya datang menghadiri wisuda mereka. Setelah acara itu, Raini dan Rifaldo berpelukan. Ibu Raini tiba-tiba memotret mereka yang sedang berpelukan, tentu saja mereka terkejut. Lalu mereka semua berphoto bersama.


Tidak sampai satu bulan, Raini dipanggil untuk bertugas di sebuah rumah sakit. Dia disibukkan dengan pekerjaan barunya. Sedangkan Rifaldo harus pergi ibu kota untuk pertandingan basket antar Negara Asia, sekaligus dia ke studio televisi karena suatu pekerjaan. Mereka benar-benar disibukkan dengan pekerjaan mereka. Mereka semakin jarang bertemu.


Karena sering keluar kota, akhirnya Rifaldo terpaksa tinggal di sebuah apaterman. Dia juga harus meninggalkan ibu dan adiknya di kota asal. Hanya sebentar ia pulang ke kota asal, dia harsu kembali untuk urusan pekerjaan. Ibunya selalu mengingatkannya setiap pergi keluar kota “jangan berpikir kalau uang adalah segala-galannya!”



Setahun sudah mereka disibukkan dengan pekerjaan mereka, ayah sang cewek berencana menyuruh Rifaldo untuk segera menikah tapi mereka disibukkan oleh pekerjaan mereka. Mereka mengambil waktu cuti yang sama untuk meluangkan acara pernikahan mereka.


Pada tanggal 01 April, mereka photo prewedding di sekolah SMA-nya dulu. Bagi mereka, itu mengingatkan mereka bahwa sekolah adalah perjalinan hubungan mereka dan tumbuhnya sebuah cinta pada dua insan.

Tepat pada tanggal 03 April, mereka menikah. Tepat di hari ulang tahunnya Raini. Penikahan ini diadakan sangat mewah, karena bertepatan pada Ulang Thun Raini. Keluarga Rifaldo dan Raini beserta kawan-kawan datang menghadiri akad nikah sekaligus resepsinya. Adik Rifaldo sekarang kuliah tak terasa pula yang tadinya Rifaldo dan Raini masih duduk di kelas dua sekarang sedang menikah. Ibu Raini menyapa ibu Rifaldo dan adiknya

“wah sekarang Rizu sudah dewasa ya? Mungkin sebentar lagi kamu akan menyusul”


Rizu, adik Rifaldo tersipu malu sambil tertawa dan berkata “ahh ibu bisa saja …”

Raini, Rifaldo, ayah dan ibu Raini, ibu dan adik Rifaldo tertawa

Mereka berphoto bersama-sama

Setelah pernikahan itu, Rifaldo dan Raini harus pergi ke ibu kota untuk suatu pekerjaan. Kebetulan juga, Raini ditugaskan di ibu kota. Ibu Rifaldo sedih sekaligus senang. Dia senang melihat anak sulungnya sekarang ssudah angat sukses, tapi sedih karena terlalu cepat berpisah. Rifaldo mencium ibunya yang sedang menangis, semuanya terharu …

“ohh anakku, sekarang kamu sudah besar dan dewasa. Kerja kerasmu membawa kesuksesan yang sangat besar. Ibu berharap kamu menjadi orang yang baik, ibu di sini mendo’akanmu!” kata ibu menangis sambil memegang pipi Rifaldo, anaknya

Rifaldo memeluk ibunya dengan erat

“iya, bu. Terima kasih atas semuanya! Aku hanya bisa menunjukkan kesuksesanku dan tidak bisa membalas semuanya” kata Rifaldo
“tidak apa-apa, anakku. Ibu yang dari kalangan tak mampu, sekarang terangkat drajatnya oleh dirimu. Ibu sangat bersyukur dan bangga! Kamu tak perlu membalas semua itu karena ibu ikhlas melakukan semuanya” ibu mencium kening Rifaldo

Rifaldo menangis

Rizu, adik Rifaldo memeluk kakaknya sambil menangis
“kembalilah jika ada waktu, kami pasti akan sangat merindukanmu”
“iya, adikku! Jaga ibu di sini”
kata Rifaldo

Rizu hanya mengangguk lalu melepaskan pelukan lalu menghapus airmata

“jaga putriku di sana! Aku sangat mempercayaimu, maafkan ayah dulu sempat tak merestui hubungan kalian” kata ayah yang menahan airmata sambil menepuk punggug Rifaldo dengan pelan

“ayah jangan mengingat hal itu! biarpun ayah tidak memberitahu saya, saya pasti akan menjaga putri” sahut Rifaldo dengan lembut lalu mereka berpelukkan tak lama melepasnya

“aku titipkan putriku padamu” kata ibu Raini sambil menangis
“iya, bu” sahut Rifaldo dengan lembut


Raini memeluk ayahnya dengan erat
“aku pergi dulu, ayah! Terima kasih telah menjagaku dan melepaskanku kepada orang yang kupercaya, ayah” kata Raini sambil memeluk ayahnya

“ayah menyayangimu” ayah mencium keningnya

Taxi argo yang dipesan telah datang

Raini memeluk ibunya

“jangan terlalu disibukkan oleh pekerjaan dan jangan sampai kecapekan di sana! Hubungi kami jika ada waktu” kata ibu sambil berpelukan

“pelukan ibu adalah pelukan nomor satu yang dapat menyembuhkan dan menghangatkan hatiku” sahut Raini lalu mencium pipi kiri kanan dan kening ibunya

“hati-hati di jalan anakku …” kata ibu sambil menghapus airmata yang tersisa

Raini dan Rifaldo masuk dalam taxi argo

Semuanya melambaikan tangan sambil berkata sesuatu


Setelah pernikahan tentu saja menjadi awal tantangan yang berat yang beregu

Pernikahan bukanlah suatu FREEDOM atau kemerdekaan

Jangan berpikir bahwa setelah menikah, semuanya akan menjadi kebahagiaan

Penikahan adalah untuk saling melengkapi dan mengingatkan

Suka duka tetap bersama



Pernikahan itu sangatlah luas artinnya …



finish

***






"Sunday, November 20,2011"